Adalah sebuah hal yang sangat menyedihkan ketika kita disuguhi berita mengenai insiden tewasnya 10 remaja dalam konser launching BESIDE di AACC Bandung. Tapi di lain pihak, tanpa mengesampingkan sisi moril akan meninggalnya 10 remaja tadi, saya merasa ada satu hal yang juga menyedihkan di saat yang bersamaan ketika saya membaca berita tersebut. Yaitu betapa memprihatinkannya media yang menurut saya menempatkan kasus tadi di dalam konteks konser "punk".
Ya, benar-benar memprihatinkan memang karena media tidak bisa memberikan detail artikel secara proporsional. Saya tidak yakin media mau memikirkan dampak dari ketidak-akuratan berita tersebut terhadap (maaf, Anda benar-benar tidak mengerti apa itu "punk" ) komunitas punk di Bandung.
Memang, kita tidak peduli dengan opini publik atau penilaian moralis masyarakat terhadap kita. Tapi, satu hal yang mengganggu benak saya adalah bahwa media memberikan informasi yang salah tentang "punk". Berita tersebut memberi impresi bahwa "punk" identik dengan hal-hal negatif. Kami pun tidak pernah mengklaim diri kami lebih positif daripada bajingan koruptor yang menggerogoti perekonomian negara ini. Yang ingin saya tekankan kepada media adalah untuk tidak memberi berita instan tanpa riset mendalam tentang bakal artikel yang akan dimuat, sehingga tidak merugikan pihak-pihak tertentu. Karena saya yakin media juga tidak ingin disebut "bego" dalam memberi informasi kepada masyarakat. Informasi! bukan jualan kacang! sekali lagi saya turut berduka cita atas meninggalnya 10 remaja dalam konser tersebut. Berdukacita atas band "metal" yang baru saja launching. Berduka cita atas media yang memprihatinkan.
Herusegn
Jl Geger Kalong Hilir No. 18, Bandung
Kamis, 15 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar